Factoids Kembar
Studi kembar sering menghasilkan hasil yang menarik - dan kadang-kadang bukan hasil yang kita harapkan. Sebagai contoh, beberapa penelitian kembar selama bertahun-tahun telah menunjukkan bahwa kembar identik memiliki kesamaan yang sama baik dibesarkan bersama atau terpisah; kembar identik juga cenderung menjadi lebih mirip secara psikologis seiring bertambahnya usia, dibandingkan dengan saudara sebangsa mereka.

Berikut adalah beberapa temuan menarik dari studi kembar masa lalu dan baru-baru ini, mengenai heritabilitas dan pengaruh lingkungan pada anak kembar.

Seleksi Pasangan Tidak Genetik

Bertentangan dengan kepercayaan umum, kembar identik cenderung tidak menikahi pasangan yang mirip satu sama lain. Studi Minnesota Twin Family menemukan bahwa pasangan dari pasangan kembar identik tidak lebih mirip daripada pasangan acak orang, dan bahwa 66% dari kembar identik secara aktif tidak menyukai pasangan kembar mereka.

Kecenderungan untuk Menceraikan adalah Genetika

Studi yang sama menemukan bahwa jika kembar kembar identik bercerai, peluang bercerai kembar lainnya naik menjadi 45%. Pada pasangan kembar fraternal, angka ini hanya meningkat menjadi 30%, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa genetika setidaknya memainkan peran kecil dalam kecenderungan perceraian. (info lebih lanjut tersedia di Minnesota Twin Family Study //www.psych.umn.edu/psylabs/mtfs/)

ADD, Masalah Perilaku, dan Penggunaan Narkoba Berbasis Genetika

Mid-Atlantic Twin Registry menemukan bahwa kembar identik memiliki tingkat ADD yang lebih tinggi, masalah perilaku, dan penggunaan narkoba jika kembar lain terlibat dalam perilaku ini. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa perilaku ini jauh lebih kecil kemungkinannya pada orang yang menghargai agama dalam hidup mereka.

Obesitas dan Insomnia berbasis genetik

Sebuah Studi Kembar Universitas Washington menemukan bahwa kembar identik lebih mungkin menderita obesitas dan / atau insomnia jika pasangan kembarnya terpengaruh.

Pengembangan Bahasa Sebagian Besar Lingkungan

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wisconsin Twin Project, para peneliti menemukan bahwa penggunaan bahasa ekspresif pada balita sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan; Namun, anak laki-laki menunjukkan tingkat pengaruh genetik yang lebih tinggi pada kosa kata, dan anak perempuan menunjukkan tingkat pengaruh genetik yang lebih tinggi dalam menggabungkan kata-kata.

Membuat Cerdas, Teman Baik Bukan Genetik

Sebuah studi kembar Michigan State University menemukan bahwa kecenderungan anak-anak dengan kecerdasan tinggi dan keterampilan sosial yang baik untuk memiliki teman dengan karakteristik yang sama (atau tidak) tidak secara langsung dipengaruhi oleh genetika; sebaliknya, lingkungan tampaknya menjadi faktor yang lebih penting.

Disleksia berbasis genetik

Sebuah studi Australia yang disponsori oleh Queensland Institute of Medical Research telah menemukan korelasi genetik yang kuat dalam pengejaan dan disleksia, dan wilayah genetika terisolasi yang terlibat dengan gangguan tersebut. (info lebih lanjut tersedia di //genepi.qimr.edu.au/general/researchtopics.html)



Petunjuk Video: Rhoma Irama | Darah Muda - Pertunjukan Kyai tanggung sukses (April 2024).