Titanic
Pada hari Minggu malam 14 April 1912, RMS Titanic menabrak gunung es dan kapal "yang tidak dapat tenggelam", tenggelam ke perairan Samudra Atlantik Utara pada pukul 02.20 tanggal 15 April. Ini adalah perjalanan pertama Titanic dan lebih dari 1500 orang telah meninggal ketika kapal bertemu kuburannya yang berair. Tragedi ini bisa dihindari karena kapal-kapal lain telah mengirim pesan radio, memperingatkan Titanic tentang gunung es di depan, namun, tidak ada operator radio yang bertugas dan peringatan tidak diindahkan.

Saat itu pukul 11:40 malam ketika gunung es itu terlihat dan kapten berusaha menjauhkan kapal dari gunung es dan memang menghindari tabrakan langsung, tetapi, gunung es itu merobek sisi kapal, mengisi enam kompartemen dengan air. Kapal itu dibangun untuk mengisi empat kompartemen air dengan aman. Beberapa saat kemudian, awak Titanic telah mengirim sinyal bahaya SOS. Pada pukul 12:10 pagi, alarm diberikan kepada penumpang untuk menuju sekoci; sekoci yang tersedia hanya untuk sekitar setengah dari penumpang. Panik pecah di dek karena tidak ada instruksi untuk sistem penumpang yang turun dalam keadaan darurat seperti ini.

Berat air di enam kompartemen telah memaksa Titanic untuk hampir berdiri tegak yang menyebabkan kapal pecah menjadi dua dan tenggelam pada pukul 2:20 pagi. Itu akan menjadi satu jam lagi sebelum kapal Carpathia bisa tiba dan 705 orang di sekoci diselamatkan. Para penumpang lainnya tewas di perairan Atlantik yang dingin. 705 orang diselamatkan dari 2.208 penumpang dan awak 898 orang.

Ironisnya, ketika Titanic meninggalkan dermaga di pelabuhan Southampton, Inggris, bangunnya kapal telah menyebabkan tambatan menjentikkan dua kapal lain di pelabuhan, Kota New York dan Oseanik. Kapten itu mampu menjauhkan Titanic dari Kota New York, hanya kehilangan dua kaki. Seandainya kedua kapal bertabrakan, pelayaran perdana Titanic akan dihentikan dan lebih dari 1500 orang tidak akan kehilangan nyawa mereka.

Tidak sampai tahun 1985 bahwa puing-puing Titanic akan ditemukan, sekitar 12.000 kaki di bawah Atlantik. Kapal selam berawak dan tak berawak menyelidiki reruntuhan dan banyak artefak ditemukan dari reruntuhan dan dipajang di museum di seluruh dunia.

Menyalahkan tragedi secara resmi ditempatkan pada kapten dan awak kapal, yang semuanya tewas dalam kecelakaan itu. Tenggelamnya kapal Titanic yang tidak disengaja menghasilkan tindakan pengamanan yang lebih ketat, termasuk persyaratan jumlah sekoci bertepatan dengan jumlah penumpang di atas kapal. Sayang sekali dibutuhkan tragedi untuk memperbaiki hal-hal yang seharusnya tidak perlu diperbaiki.

Tenggelamnya Titanic akan selamanya diabadikan dalam buku, film, dan lagu-lagu rakyat.