Harapan
Kita tidak harus hidup lama untuk menemukan bahwa kita tidak selalu mendapatkan yang kita inginkan. Tidak peduli seberapa baik kita merencanakan, hidup termasuk kekecewaan dan tragedi. Seringkali yang terbaik yang dapat kita harapkan adalah mempertahankan status-quo. Kemenangan tampaknya melewati hidup dengan kekecewaan sesedikit mungkin. Terkadang, harapan yang sama terbawa ke dalam kehidupan rohani kita. Banyak dari kita menghadiri gereja setiap minggu untuk kenyamanan yang kita terima, tetapi hanya berharap sedikit. Bisakah kita benar-benar percaya janji-janji Alkitab itu?

Orang-orang selalu meremehkan Yesus.
Dalam Alkitab, itu sama.
Dalam kisah yang diceritakan dalam Markus 2: 1-12, beberapa pria membawa lumpuh kepada Yesus. Mereka mengharapkan Yesus menyembuhkan orang itu sehingga dia bisa berjalan. Yesus memang menyembuhkan orang itu, tetapi Ia juga mengampuni dosa-dosanya.
Yesus lebih dari sekadar pekerja mukjizat.

Seorang wanita di sebuah sumur di Samaria - Yohanes 4: 1-42 - hidup dengan ejekan dan mengharapkannya dari Yesus. Yesus memberi hormat padanya. Dia berharap diselamatkan dari tugas mengambil air dari sumur. Yesus memberinya akses ke mata air Roh Kudus-Nya yang memberi kehidupan.
Yesus terus melebihi harapan kita.

Dalam Lukas 7: 11-17 seorang janda tidak mengharapkan apa-apa selain menguburkan putranya. Yesus menghidupkan putranya dan mengembalikannya kepadanya.
Yesus membawa harapan bagi setiap tragedi.

Kita diberitahu dalam Yohanes 6: 1-15 bahwa murid-murid berharap gagal secara serius untuk memberi makan lebih dari 5000 orang. Yesus menerima hadiah makan siang anak laki-laki - lima roti jelai kecil dan dua ikan kecil - dan disediakan lebih dari cukup untuk memberi makan mereka semua.
Yesus mengambil sedikit yang kami tawarkan dan melipatgandakannya dengan berlimpah.

Dalam pasal 19 dan 20 buku Yohanes, para pemimpin agama berharap Yesus mati dan tidak pernah mengganggu kehidupan mereka yang diperintahkan lagi.
Yesus mati di kayu salib, bangkit dari kubur dan mengubah hidup kita semua - selamanya.

Di sepanjang keempat Injil kita melihat bahwa orang banyak mengharapkan Yesus menjadi pemimpin militer yang akan menggulingkan kendali Roma dan mendirikan kerajaan baru. Yesus menghancurkan kendali dosa dan mendirikan kerajaan rohani yang kekal.
Yesus memberi tahu kita siapa Dia, jika kita mendengarkan.

Tuhan ada dalam bisnis menyediakan lebih banyak dan lebih baik dari yang kita harapkan. Ketika kita menempatkan nasib kita di tangan Sang Pencipta yang cakap, kita bisa Harapkan Hal-Hal Luar Biasa.





Klik disini