Lima Cara Sederhana untuk Mengakhiri Argumen
Argumen tidak selalu menjadi kutukan hubungan. Argumen yang baik dapat menyelesaikan masalah, menekan perasaan, dan membantu pemahaman di kedua sisi. Namun berdebat bisa jadi tidak menyenangkan karena melibatkan emosi yang memanas seperti kemarahan dan frustrasi. Jika tidak, itu akan menjadi diskusi dan bukan argumen.

Saat Anda dan orang lain memiliki perbedaan pendapat, sebaiknya berdiskusi dengan tenang tentang hal itu. Jika kata-kata mulai memanas, dan itu berubah menjadi argumen, pertimbangkan yang berikut sebelum Anda melanjutkan:

1. Apakah Anda dapat mendengarkan dan mendengar apa yang dikatakan orang lain? Atau apakah Anda begitu kesal sehingga Anda menutup telinga Anda dari sudut pandang orang lain?
2. Apakah Anda berdua saling berbicara sehingga tidak ada yang mendengarkan?
3. Apakah tingkat kemarahan meningkat?
4. Sudahkah Anda menyangkal argumen dari poin asli dan sekarang sedang berdebat tentang hal-hal yang tidak berhubungan?
5. Sudahkah Anda mencapai jalan buntu atau titik di mana tidak ada yang berpikiran terbuka atau berkompromi lagi?

Selama argumen membuat kemajuan, dengan salah satu atau kedua belah pihak mencapai saling pengertian, itu adalah argumen yang produktif dan oke untuk dilanjutkan. Tetapi, jika jawaban untuk semua pertanyaan di atas adalah ya, sekarang saatnya untuk mengakhiri atau setidaknya menunda argumen. Begini caranya:

1. Panggil gencatan senjata. "Ini tidak membawa kita ke mana-mana. Mengapa kita tidak tenang dan membahas ini lagi ketika kita berdua tidak begitu putus asa? " Dengan cara ini, orang lain tahu Anda tidak menghindari masalah ini.
2. Setuju untuk tidak setuju. "Tidak apa-apa bagi kita untuk memiliki dua pendapat yang berbeda."
3. Jelaskan bahwa tidak peduli berapa lama argumen berlanjut, itu tidak akan mengubah sudut pandang satu sama lain.
4. Tetap diam dan tenang. Terkadang, itu membuat orang lain marah, tetapi jangan menambahkan bahan bakar ke api. Katakan secara sederhana, "Saya tidak akan berbicara saat Anda berteriak." Akhirnya, orang lain akan kehabisan tenaga.
5. Diam-diam pergi. Katakan, "Aku akan kembali ketika kita berdua mendingin." Dengan cara ini, orang lain tidak akan berpikir Anda meninggalkannya.

Argumen adalah hal yang normal, tetapi ketika mereka tidak dapat dikendalikan, penting untuk mengakhirinya sebelum emosi menyerbu alasan dan kerusakan pada hubungan dilakukan.

Petunjuk Video: Cara Komunikasi Efektif yang Baik dan Benar Dengan Runtut (April 2024).