Quince di Eropa dan Amerika Post-Roman
Quince di Eropa Post-Roman

Setelah kejatuhan Roma, sang pangeran terus dibudidayakan di Eropa. Charlemagne pada 812 M. merekomendasikan bahwa ini harus ditanam di kebun-kebun di Prancis.

Di Eropa, quince sangat populer di Abad Pertengahan tidak hanya karena kualitasnya yang dapat dimakan tetapi juga sebagai penyegar udara karena aromanya yang luar biasa. Selama era ini, quince menjadi pohon biasa. Orang Yahudi yang tinggal di wilayah Mediterania termasuk quince dalam makanan mereka selama abad pertengahan, termasuk quince paste dengan madu. Pada Abad Pertengahan Akhir, elit sosial mengkonsumsi banyak buah, termasuk quince, kebanyakan di akhir makan.

Ini diperkenalkan ke Inggris pada abad ke-13 dan sangat populer di sana, terutama pada abad ke-16 dan ke-17. Tanaman itu muncul dalam buku taman John Parkinson, A Garden of Pleasant Flowers, yang diterbitkan pada 1629..

Popularitas quince mulai berkurang pada abad ke-20. Namun, mereka terus tetap populer di Spanyol dan di Amerika Latin — terutama Uruguay.


Quince di Dunia Baru

Quince berjalan ke Dunia Baru dengan para pemukim Eropa. Hingga hari ini, ini terus tumbuh di beberapa bagian Amerika Latin — terutama Uruguay.

Menurut majalah Early American, para pemimpin Koloni Teluk Massachusetts mengimpor benih quince untuk taman-taman di koloni itu. Akibatnya, sebagian besar rumah tangga awal di daerah itu menumbuhkan salah satu tanaman di taman dooryard. Pada 1700-an, itu lebih umum di sepanjang Pantai Timur daripada pohon pir atau apel. Popularitasnya yang paling luas adalah sebelum 1800. Buku masak kolonial berisi banyak resep untuk quince.

Di taman-taman hortikultura Virgin paling kaya, quince tidak biasa karena mereka melihatnya sebagai utilitarian daripada buah penikmat. George Washington menanam satu tanaman quince, sedangkan Thomas Jefferson memiliki dua penanaman pada 1769 dan 1778 yang menampilkan sejumlah quince. Rencana kebun Jefferson tahun 1811 menunjukkan lima dari tanaman quince telah selamat. Satu berbuah seberat 18 ons.

Selama waktu ini, tanaman paling sering ditanam oleh kelas menengah di kebun, halaman belakang, dan sudut pagar untuk digunakan dalam pengawetan. Tukang kebun sering memilih situs terendah, paling lembab di pertanian untuk tanaman.

Selain penggunaan kuliner mereka, para penjajah menggunakan buah-buahan untuk minuman obat dan anggur.

Di Amerika modern, quince tidak tumbuh secara umum. Beberapa orang sekarang menyebutnya sebagai buah yang rendah hati dan terlupakan.



Petunjuk Video: Caesar in Gaul - Roman History DOCUMENTARY (April 2024).