Tujuh Langkah Menuju Kehidupan yang Berguna
Saya suka Santo Petrus yang tua itu. Sebagai seorang nelayan yang kurang ajar dan murid yang berangin kencang, dia mengatakan apa pun yang muncul di kepalanya, dia melakukan kesalahan dan mengacaukan hal-hal berulang kali dan bahkan menyangkal Juruselamatnya. Tetapi dia kembali, dengan hati yang hancur, untuk melayani gereja dengan kerendahan hati yang dalam dan kebijaksanaan yang dimenangkan dengan susah payah. Peter memberi saya harapan, karena saya benar-benar pandai berbicara dan cerewet, dan sering menemukan diri saya patah hati pada kebodohan saya sendiri. Jika Tuhan bisa menggunakan Peter, pasti Dia bisa menggunakan saya juga.

Terselip di dekat akhir Perjanjian Baru adalah surat kedua Petrus kepada orang percaya. Panjangnya hanya beberapa halaman, dan di dalamnya dia memberi tahu kita bahwa dia akan segera mati, jadi ini adalah kata-kata bijak perpisahannya, ditulis untuk membangkitkan kita dan mengingatkan kita akan hal-hal penting. Salah satunya adalah nasihatnya tentang bertumbuh dalam iman, dan menjalani kehidupan yang bermanfaat bagi Tuhan.

Petrus memulai dengan dasar iman. Dia menulis kepada "mereka yang telah memperoleh iman yang sangat berharga bersama kita dengan kebenaran Allah dan Juru Selamat kita Yesus Kristus ...." Ini adalah kepercayaan kritis terhadap pribadi dan karya Yesus, Allah Pencipta Alkitab, itulah keselamatan kita. Kami mengerti. Sekarang, agar bermanfaat bagi Allah dan berbuah dalam perjalanan Kristen kita, kata Peter, kita perlu mengambil tujuh langkah ini.

1. Tambahkan ke iman kita kebajikan. Setelah kami percaya, saatnya untuk pembersihan. Kebajikan adalah kebaikan dan keunggulan moral. Saya harus memeriksa hidup saya terhadap bagaimana Alkitab mengatakan orang Kristen harus hidup, dan membuat perubahan ketika Roh Kudus membimbing saya.

2. Untuk kebajikan, tambahkan pengetahuan. Kami telah menggosok cukup bersih sekarang, dengan apa yang saat ini kami pahami. Tapi itu baru permulaan dari pengudusan kita — ditetapkan untuk Tuhan. Kita harus belajar semampu kita tentang Juruselamat kita, membenamkan diri dalam Alkitab, menghafal ayat-ayat kunci, mempelajari dan merenungkan hikmat yang ditemukan dalam pesan Tuhan kepada kita. Kita perlu mendengarkan khotbah yang baik dan bergaul dengan orang-orang Kristen di mana kita dapat melihat kasih Yesus.

3. Untuk pengetahuan, tambahkan kontrol diri. Di sinilah pengetahuan Alkitab yang menyeluruh sangat penting. Kebanyakan dosa adalah batin, egois. Alkitab memberikan instruksi dan kuasa yang kita butuhkan untuk mengenali, mengendalikan, menaklukkan, dan memberantas dosa yang berakar dalam seperti kesombongan dan keegoisan, yang mungkin tidak tampak mengerikan di luar, tetapi mencegah kita menjadi seperti Yesus.

4. Untuk mengendalikan diri, tambahkan ketekunan. Oh ya, menaklukkan dosa membutuhkan ketekunan. Sebagaimana Roh Kudus menunjukkan kepada saya cara lain dan lain di mana saya telah melewatkan tanda (karena itulah artinya dosa) dan yang untuknya saya harus memohon pengampunan, saya harus gigih dan tidak menyerah. Dia bekerja di dalam saya, dan saya membuat kemajuan, betapapun lambatnya kelihatannya.

5. Untuk ketekunan, tambahkan kesalehan. Nah, dan ini adalah hasil alami dari ketekunan kita. Meningkatkan kesalehan terjadi karena dengan rajin membasmi dosa di dalam pikiran dan hati kita ketika Allah menyatakannya kepada kita. Jika kita terus menyiangi kebun, lambat laun tanaman kesalehan yang diinginkan memiliki ruang untuk tumbuh berlimpah.

6. Untuk kesalehan, tambahkan kebaikan persaudaraan. Ah, dan di sini kita mulai berguna. Kami semakin berhasrat untuk melayani orang lain, untuk memenuhi kebutuhan mereka dan menunjukkan kepada mereka jalan menuju Kristus. Buah Roh matang dalam hidup kita.

7. Untuk kebaikan persaudaraan, tambahkan cinta. Ini adalah cinta agape, cinta sebagai kata kerja, memilih untuk mencintai melalui kata-kata dan perbuatan. Sepanjang Perjanjian Baru, Yesus memberi tahu kita untuk saling mengasihi dengan kasih agape. Kita harus mencari kesejahteraan orang lain dan melakukan yang baik bagi mereka, bukan berdasarkan perasaan kasih sayang yang cepat berlalu, tetapi sebagai curahan kasih Allah yang memenuhi kita, meluap melalui kita kepada orang-orang di sekitar kita.

Petrus memberi tahu kita bahwa "jika sifat-sifat ini adalah milik Anda dan semakin meningkat, mereka akan membuat Anda tidak berguna atau tidak berbuah dalam pengetahuan tentang Tuhan kita Yesus Kristus." (2 Petrus 1: 8) Dan dia meyakinkan kita bahwa ”jika kamu melakukan hal-hal ini kamu tidak akan pernah tersandung.” Peter tahu tentang tersandung, dan dia berbagi dengan kita apa yang telah dia pelajari tentang berjalan dengan tegas dan percaya diri melangkah di jalan setapak di depan kita. Jalan cinta dan pelayanan ini menuntun "ke dalam kerajaan kekal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus," dan di sanalah saya ingin menuju setiap saat setiap hari, memberi saya.

Petunjuk Video: MOTIVASI HIDUP & NASIHAT PALING MENYENTUH YANG AKAN MENGUBAH NASIBMU (Video Motivasi) | Spoken Word (Mungkin 2024).