Rasa Sakit Para Korban Bisa Luar Biasa
Ketika seorang anak dilecehkan, dalam bentuk apa pun, mungkin perlu bertahun-tahun bagi mereka untuk merasa bahwa mereka dapat mengungkapkannya kepada seseorang yang mereka percayai. Ini terutama benar ketika seorang anak disentuh secara tidak tepat. Sayangnya, ada perasaan malu yang dirasakan anak itu, seolah-olah mereka menyalahkan diri sendiri.

Mereka dilecehkan di bawah jubah kerahasiaan dan berkali-kali diminta untuk tidak memberi tahu siapa pun. Terkadang mereka diancam dengan bahaya lebih lanjut jika mereka memberi tahu siapa pun. Mereka mungkin juga telah diberitahu bahwa itu normal, padahal sebenarnya tidak. Terkadang pelaku akan memberi tahu mereka bahwa mereka melakukan kesalahan untuk mendapatkannya. Dengan mempertimbangkan semua ini, mereka mungkin menyalahkan diri sendiri atau merasa takut untuk memberi tahu orang lain. Ada pertanyaan bagaimana-jika. Bagaimana jika orang yang mereka beri tahu tidak percaya? Bagaimana jika orang yang mereka katakan menyalahkan mereka? Bagaimana jika mereka lebih terluka karena mereka memberi tahu? Ada begitu banyak pertanyaan tentang pengungkapan penyalahgunaan dalam bentuk apa pun.

Korban pelecehan anak mungkin tidak nyaman memberi tahu siapa pun, sampai mereka dewasa. Sayangnya, ketika mereka tidak mengatakannya selama bertahun-tahun, mereka kemudian harus berurusan dengan ingatan dan emosi yang menghantui yang mereka coba sembunyikan dengan susah payah. Ketika ingatan-ingatan itu muncul dengan sangat menyakitkan, ingatan itu dapat membuka banjir air mata, rasa sakit, dan sering kali, kilas balik penyalahgunaan. Mungkin sulit untuk membuat keputusan terkait pelecehan yang mereka alami. Mereka mungkin bertanya-tanya apakah mereka harus mengatakan atau tidak. Sekali lagi, mereka kemudian harus berurusan dengan bagaimana-jika dari situasi mereka.

Rasa sakit mereka tentu bisa luar biasa. Butuh waktu untuk memproses semua yang muncul. Akan ada perasaan malu, kekotoran, kebingungan, kemarahan, kemarahan, kesedihan dll. Mereka harus bekerja melalui emosi dan kenangan satu per satu, sehingga mereka tidak membanjiri diri mereka sendiri. Mereka harus menemukan seseorang yang dapat mereka percayai, seperti seorang terapis, untuk menceritakan rahasia mereka, untuk memulai proses penyembuhan mereka.

Saat berbicara dengan korban pelecehan anak, pastikan untuk bersikap lembut, lembut, dan menghibur. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak boleh disalahkan. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak pantas mendapatkannya. Mereka harus tahu bahwa mereka bukan orang jahat. Mereka layak disembuhkan. Mereka layak dibebaskan dari rasa sakit luar biasa yang telah mereka alami.


Petunjuk Video: DETIK DETIK ANGGOTA TNI JADI KORBAN KERUSUHAN | DEIYAI,PAPUA(28 Agu 2019) (Mungkin 2024).