Tale of Three Trees - ulasan buku
Tidak sering Anda akan melihat saya mencurahkan seluruh artikel untuk satu buku 25 halaman, terutama ketika bagian teks hanya 13 halaman. Saya tersentuh oleh buku berikut. Ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah, itu layak mendapat tempat di setiap rumah dengan anak-anak dari usia 1 hingga 99 tahun.

The Tale of Three Threes: Sebuah Cerita Rakyat Tradisional
Diceritakan kembali oleh Angela Elwell Hunt, Lion Publishing, Colorado Springs CO, 1989

Saya sudah lupa tentang cerita rakyat ini. Sebenarnya, saya hanya pernah membacanya sekali dan itu ada di kartu Natal. Sementara versi ini diterbitkan oleh Lion Publishing pada 1989, jaket itu merujuk pada versi sebelumnya di British Library. Jika ini adalah cerita rakyat yang sangat dicintai pada suatu waktu, itu bukan lagi cerita yang sering diceritakan. Itu memalukan. Ini benar-benar cerita rakyat yang indah dan harus diketahui setiap rumah tangga. Ini memberikan kesempatan untuk mengajar anak-anak kita bahwa apa yang dunia anggap berharga bukanlah yang selalu benar-benar penting. Ini juga memberikan pelajaran bahwa kecantikan sejati sering diabaikan dan kita harus melihat lebih dalam. Pada akhirnya, ini dapat digunakan untuk mengajar anak-anak kita bahwa, walaupun penting untuk memiliki tujuan, Tuhan sering kali memiliki rencana yang lebih besar dan lebih baik bagi kita.

Jika Anda tidak terbiasa dengan kisah itu, izinkan saya memulai. Tiga pohon berdiri di lereng bukit dan berharap apa yang mereka inginkan ketika mereka dewasa. Pohon pertama ingin menjadi peti harta karun yang dihiasi dengan emas dan permata. Pohon kedua ingin menjadi kapal yang perkasa. Pohon ketiga tidak ingin meninggalkan puncak gunung. Sebaliknya, ia ingin menjadi pohon tertinggi di dunia sehingga orang akan melihatnya dan berpikir tentang Tuhan ketika mereka melihat ke atas ke surga.

Setelah tumbuh, ketiga pohon tersebut dipanen oleh tukang kayu. Pohon pertama dibuat menjadi palung sederhana untuk hewan. Pohon kedua dibuat menjadi perahu kecil di danau. Pohon ketiga dipotong menjadi papan yang kuat dan disingkirkan.

Kemudian, pohon pertama menjadi palungan tempat anak Kristus diletakkan. Pohon kedua menjadi perahu tempat Yesus dan murid-muridnya berlayar dan pohon ketiga menjadi salib. Ketiganya mendapatkan keinginan mereka, tetapi tidak dengan cara yang mereka bayangkan. Rencana Tuhan lebih besar dari rencana kita. Jika mereka telah mencapai tujuan mereka dengan cara mereka sendiri, mereka akan kehilangan berkat yang Tuhan miliki untuk mereka.

Diilustrasikan dengan indah oleh Tim Jonke, buku ini benar-benar klasik.

Petunjuk Video: The Tale of the Three Trees Book (Mungkin 2024).