Menggunakan Citra dalam Puisi
Kita mengalami dunia kita melalui indera kita. Kita berpikir secara tradisional tentang panca indera kita: penglihatan, suara, bau, rasa, dan sentuhan. Selain kelima indera ini, kita juga memiliki indera vestibular (keseimbangan), propriosepsi (mengartikan gerakan dan tekanan dari otot dan sendi), dan indera sentuhan (sensasi kulit). Kita dapat menyebut gabungan tiga indera terakhir "kinesthesia". Indera kita bekerja bersama untuk membantu kita menciptakan gambar dunia kita.

Selain menciptakan gambar dunia, indera kita memainkan peran penting dalam apakah pengalaman itu positif atau negatif. Jika Anda memiliki pengalaman masuk ke rumah sakit dan mencium bau kimiawi yang kuat, baunya sendiri cukup untuk menyebabkan pengalaman itu menjadi tidak menyenangkan. Pergi ke pameran dapat menjadi tidak menyenangkan atau menyenangkan, tergantung pada interpretasi indra Anda tentang itu. Untuk satu orang, sebuah pameran mungkin terlalu merangsang, ramai, dan keras. Ada terlalu banyak musik, terlalu banyak bau, terlalu banyak orang, dan wahana berputar mungkin memuakkan. Bagi orang lain, pengalaman yang sama mungkin menyenangkan dan menstimulasi. Aroma permen kapas dan popcorn memenuhi udara dengan menyenangkan. Mereka tidak bisa mendapatkan cukup wahana berputar sementara musik hanya menambah kegembiraan. Kedua individu mengalami adil yang sama persis - tetapi menafsirkan situasi berdasarkan masukan indrawi mereka sendiri.


Dalam puisi, menciptakan citra mental dari pengalaman indrawi disebut citra. Perumpamaan adalah bagian penting dari konstruksi puisi. Keindahan puisi ditemukan tidak hanya dalam aliran kata-kata, tetapi dalam perasaan yang dibawa oleh kata-kata kepada pembaca. Misalnya, jika saya menulis puisi tentang kematian, gambar yang ingin saya panggil adalah yang menarik bagi indera. Contoh citra visual untuk ini bisa sebagai berikut:


Kematian:
Awan penglihatan, kegelapan, bayangan, makam
Suara-bel berdentang, menangis, gagak cawing, guntur
Rasa- Rasa pahit, air mata asin
Sentuh-dingin, lembap, keras
Bau apak, tajam, bau
Kinesthesia- Terguncang, jatuh, tertutup


Jika saya memilih untuk menulis puisi yang ringan, pilihan gambar saya akan jauh berbeda.


Kegembiraan:
penglihatan- cerah, cerah, berkilau
kicauan suara, cekikikan,
rasa- manisnya, halus
sentuh- lembut, berbulu
bau-wangi, aroma
kinesthesia- menggelegak, memantul


Dengan memilih subjek puisi, seseorang kemudian dapat membuat citra yang dibutuhkan berdasarkan indra untuk memungkinkan penonton mengalami puisi melalui indra mereka.









Petunjuk Video: RAYUAN MAUT ALA TIMUR BUAT VALERIE & KIMBERLY TERBARU!!! (Mungkin 2024).