Berat dan Keguguran Setelah IVF
Sebuah studi baru yang dipresentasikan minggu ini di konferensi tahunan Masyarakat Reproduksi dan Embriologi Eropa di Roma, mengatakan bahwa wanita yang kelebihan berat badan lebih cenderung keguguran setelah perawatan kesuburan daripada rekan-rekan mereka yang berat badannya rata-rata. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Vivian Rittenberg dari Assisted Conception Unit di Rumah Sakit Guy dan St. Thomas di London.

Studi ini mengamati BMI (indeks massa tubuh) lebih dari 300 wanita yang hamil menggunakan IVF (in vitro fetrilization) di Inggris. BMI 18 hingga 24 dianggap normal. BMI 25 atau lebih dianggap kelebihan berat badan dan BMI 30 atau lebih tinggi dianggap obesitas. Wanita dengan BMI yang lebih tinggi memiliki risiko keguguran yang lebih besar.

Dokter telah lama menduga bahwa wanita gemuk atau obesitas yang hamil tanpa perawatan kesuburan berisiko lebih tinggi untuk keguguran. Penelitian ini ingin melihat apakah ada juga peningkatan risiko jika para wanita hamil menggunakan IVF. Studi ini menemukan bahwa sementara risiko keguguran untuk wanita dengan berat badan “normal” adalah sekitar 22% atau sekitar 1 banding 4, risiko untuk wanita kelebihan berat badan atau obesitas lebih dekat dengan 33% atau sekitar 1 dari 3.

Dr. Rittenburg mengatakan bahwa tujuan dari penelitian ini bukan untuk “mengecualikan wanita dari mendapatkan perawatan tetapi untuk membantu wanita“ mendapatkan hasil terbaik ”setelah IVF. Beberapa klinik kesuburan sudah tidak akan memberikan perawatan kepada wanita yang berada di atas BMI tertentu meskipun jumlah aktual dan kebijakan bervariasi berdasarkan klinik.

Meskipun penelitian menunjukkan peningkatan risiko keguguran pada wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas. Dokter masih tidak yakin mengapa itu terjadi. Satu teori adalah bahwa sel-sel lemak dapat menjaga embrio dari menanamkan dengan benar di dalam rahim. Kelebihan berat badan juga dapat membuat masalah hormonal yang menurut beberapa dokter berteori.

Saya orang pertama yang mengakui bahwa menurunkan berat badan benar-benar bisa menjadi perjuangan. Namun, mungkin sepertinya nasihat yang baik untuk mencoba menurunkan beberapa kilogram sebelum Anda mencoba untuk hamil, apakah Anda melakukannya secara alami atau dengan bantuan medis. Jika Anda sudah hamil dan kelebihan berat badan, Anda harus berbicara dengan dokter Anda. Dokter umumnya tidak merekomendasikan diet saat Anda hamil tetapi mungkin memiliki rekomendasi tentang berapa banyak berat badan yang harus Anda dapatkan selama kehamilan. Intinya adalah bahwa memiliki BMI yang dianggap dalam kisaran normal (tanyakan kepada dokter Anda apa yang akan menjadi kisaran optimal Anda) dapat meningkatkan peluang Anda untuk memiliki kehamilan yang sehat.

Petunjuk Video: 7 HARI SETELAH EMBRYO TRANSFER | APA RASANYA?! // VLOG#68 (Mungkin 2024).