Thelasis Pygmaea - Anggrek Miniatur
Thelasis pygmaea ditemukan di hutan tropis yang selalu hijau di Asia Selatan. Ini adalah anggrek kecil dengan bunga lebih kecil.

Nama:
Nama ilmiah yang diterima dari anggrek ini adalah Thelasis pygmeae, tetapi sebelumnya dikenal dengan berbagai nama seperti Euproboscis pygmaea, Thelasis triptera, Thelasis elongate, Thelasis capitata dll. Tidak memiliki banyak nama lokal. Saya hanya dapat menemukan masing-masing dalam bahasa Inggris (thelasis kecil) dan Cina (Ai zhu lan - boneka Biru), yang menyebut kelompok anggrek ini 'boneka anggrek'.

Deskripsi:
Thelasis pygmaea adalah anggrek epifit yang sangat bervariasi dan dapat beradaptasi. Tidak hanya tumbuh di pohon tetapi juga terlihat tumbuh di batu kapur (di Malaysia).

Detail berbunga:
Bunga-bunga berwarna terang mekar di musim panas awal. Warna bunga bervariasi dari putih ke hijau pucat. Menjadi miniatur anggrek bunganya tidak menonjol.

Cara menanam anggrek ini (informasi budaya)
1. Cahaya: Tumbuh lebih baik di tempat teduh, banyak ditemani anggrek besar lainnya.
2. Penyiraman: Menjadi anggrek tropis perlu penyiraman yang sering membasahi akar. Tetapi akan membusuk jika air mandek di sekitar akar. Kelembaban harus di tingkat yang lebih tinggi.
3. Sirkulasi udara: Jaga sirkulasi udara untuk meniru lingkungan alami Thelasis.
4. Media pertumbuhan: Dapat ditanam di keranjang yang terbuat dari sabut. Media pertumbuhan harus mampu menahan sejumlah kelembaban, tetapi jangan sampai tergenang air.
5. Pemupukan: Pemupukan yang umum untuk anggrek dapat diberikan kepada thelasis juga, seperti NPK (30-10-10).

Hama dan penyakit pada anggrek ini:
Tidak ada hama bakteri, virus, atau serangga Thelasis pygmaea tertentu, tetapi dapat terinfeksi dari anggrek atau tanaman lain yang tumbuh di dekatnya. Anda dapat memberikan pengobatan simtomatik jika terjadi infeksi. Jika infestasi akut, insektisida / pestisida yang digunakan untuk tanaman lain juga dapat diadili secara bijaksana pada anggrek.

Melihat keluar untuk:
• bunga tertunda atau tidak ada bunga (penyebabnya bisa berupa kekurangan nutrisi)
• Pewarnaan daun dan bunga yang tidak normal (indikasi penyakit oleh bakteri, jamur atau virus)
• distorsi pada bunga atau daun (bisa merupakan indikasi penyakit, hama atau kekurangan nutrisi)
• Rontoknya daun atau bunga lebih awal (bisa menjadi indikasi penyakit, hama, atau kekurangan gizi)
• Mengunyah bagian-bagian (menunjukkan adanya siput, siput, belalang dll.)

Sumber
1. Siedenfaden, Gunnar dan Jeffrey J. Wood. (1992). Anggrek dari Semenanjung Malaysia dan Singapura.